Kiat-Kiat Menghidupkan Bulan Ramadhan



Allah telah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 185, yang artinya :
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang haq dan batil).


Amal-Amal Shalih Bulan Ramadhan
1.      Puasa
Dalam HR. Al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa ada 2 kegembiraan orang yang berpuasa yaitu kegembiraan saat berbuka dan kegembiraan saat bertemu Allah di surga. Dan sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi dari minyak kasturi.
Saat berpuasa, tidak hanya puasa dari makan dan minum tetapi seluruh anggota badan juga harus berpuasa, yaitu menahan diri dari ucapan dusta dan perbuatan dusta. Puasa itu seperti perisai dari api neraka, maka jangan berbuat tidak senonoh, berbuat jahat, dan berbuat jahil (hal yang sia-sia).

2.      Shalat Tarawih
Bulan Ramadhan adalah bulan untuk membiasakan shalat malam, yaitu dengan shalat tarawih. Ramadhan adalah kesempatan untuk mengisi buku amal dengan shalat malam. Dianjurkan pula untuk menyempurnakan tarawih sampai imam selesai witir karena baginya pahala semalam suntuk.

3.      Sedekah
Sedekah yang paling utama adalah dalam bulan Ramadhan. Ada beberapa bentuk sedekah dalam bulan Ramadhan :
Memberi makan
Senantiasalah kita memberi makan baik untuk orang yang lapar atau untuk saudara yang shalih. Ibadah berupa memberi makan akan melahirkan aspek ibadah lainnya yaitu terciptanya saling mengasihi dan menyayangi.

Menyediakan makanan berbuka bagi orang-orang yang berbuka
Dalam hadits Salman al-Farisi berbunya :
“Barang siapa menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, maka ia mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun.”

4.      Membaca Al-Qur’an
Perbanyaklah membaca Al-Qur’an diikuti dengan memperlajari dan mentadabburinya. Khususnya pada malam-malam yang diperkirakan sebagai malam Lailatul Qadr atau tempat-tempat yang utama seperti Makkah.  

5.      Tetap duduk dalam Masjid hingga terbit matahari
Imam at-Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits dari Anas bin Malik dari Rasulullah, bahwa beliau bersabda,
“Barang siapa shalat fajar berjama’ah di masjid, kemudian tetap duduk berdzikir mengingat Allah hingga terbit matahari lalu shalat dua rakaat, maka seakan-akan ia mendapat pahala haji dan umrah dengan sempurna, sempurna, sempurna.”

6.      I’tikaf
I’tikaf adalah menetapi masjid dan berdiam di dalamnya dengan niat mendekatkan diri kepada Allah. Tujuan i’tikaf adalah untuk senantiasa mengingat Allah, menghentikan segala kesibukan dengan makhluk, dan memfokuskan diri bersama Allah semata, sehingga kegundahan dan goresan hati dapat diisi dan dipenuhi dengan dzikrullah, mencintai, dan menghadap kepadaNya.
Amalan-amalan sunnah bagi orang yang beri’tikaf :
a.      Memperbanyak ibadah, seperti shalat, tilawah Al-Qur’an, membaca buku-buku ahli ilmu.
b.      Menjauhkan diri dari ucapan sia-sia seperti berdebat, mencela, memaki, dll.
c.       Berdiam di tempat i’tikaf dalam masjid.

Perkara yang diperbolehkan bagi orang beri’tikaf :
a.      Keluar dari tempat i’tikaf untuk keperluan mendesak.
b.      Boleh makan, minum, dan tidur dengan menjaga kebersihan.
c.       Berbicara yang diperbolehkan untuk suatu keperluan.
d.      Merapikan rambut, memotong kuku, membersihkan badan, mengenakan pakaian yang bagus, dan memakai minyak wangi.
e.      Melepas kepulangan keluarga yang menjenguknya.

Perkara yang dimakruhkan bagi orang beri’tikaf :
a.      Berjual-beli.
b.      Berbicara yang mendatangkan dosa.
c.       Diam dan tidak berbicara sama sekali (contoh : ada teman bertanya kabar, lalu hanya diam saja).

Perkara yang membatalkan i’tikaf :
a.      Keluar dari masjid dengan sengaja tanpa keperluan, walaupun hanya sesekali.
b.      Bersetubuh.
c.       Gila dan mabuk.
d.      Haid dan nifas bagi kaum wanita, disebabkan hilangnya syarat bersuci.
e.      Murtad.

7.      Umrah di bulan Ramadhan
“Pahala umrah di bulan Ramadhan sama seperti ibadah haji.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

8.      Mencari Malam Lailatul Qadr
Allah berfirman dalam QS. Al Qadr:1-3 yang artinya :
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukan kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”
      Dalam Musnad Ahmad dari Ubadah, Rasulullah bersabda :
“Barang siapa yang bangun sebagai usaha untuk mendapat malam Lailatul Qadr, lalu ia benar-benar mendapatkannya, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang.”
Rasulullah senantiasa mencari malam Lailatul Qadr dan membangunkan keluarganya pada malam 10 terakhir dengan harapan mendapat malam Lailatul Qadr.

9.      Memperbanyak Dzikir, Doa dan Istighfar
Siang maupun malam pada bulan Ramadhan adalah hari-hari yang penuh keutamaan, maka perbanyaklah dzikir dan doa, terutama pada waktu yang mustajab, yaitu :
a.      Saat berbuka.
b.      Sepertiga malam terakhir.
c.       Memperbanyak istighfar pada waktu sahur.
d.      Mencari waktu mustajab pada hari Jum’at, yaitu di saat-saat terakhir pada sore hari Jum’at.

10.  Tidak berbuat hal yang sia-sia pada bulan Ramadhan
Hal yang sia-sia contohnya adalah budaya nongkrong para pemuda di pinggir jalan pada malam hari bulan Ramadhan yang penuh keutamaan, atau tidur dari sahur sampai menjelang buka puasa (hanya bangun kalau mau shalat) adalah hal yang sia-sia. Perbanyaklah amalan shalih pada bulan Ramadhan, karena pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup. Mari menjadikan bulan Ramadhan ini penuh dengan kemuliaan agar kita mendapat tiket menuju surga. Aamiin.


Kajian Rutin Islam Ilmiah bersama Ustadz Khalid Basalamah.
Waktu : Rabu, 24 Mei 2017 (ba’da Maghrib)
Tempat : Masjid Nurul Iman, Blok M Square Lt. 7, Jakarta Selatan
Kitab : Kiat-Kiat Menghidupkan Bulan Ramadhan (Karya Syaikh Abdullah ash-Shalih & Syaikh Muhammad bin Shalih al-Munajjid)

0 Comments