Seminar Nasional
”Accountans’ Role in
Corporate Sustainability through Sustainability Reporting”
Assalamu'alaikum wr. wb.
Hari ini saya dan
mahasiswa Unpam lainnya, mendapat kesempatan untuk mengikuti seminar
nasional bertajuk “Accountans’ Role in Corporate Sustainability
through Sustainability Reporting” dengan pembicara Ibu Juniarti
Gunawan, PhD.
Jam 9.00 kami berkumpul
di ruang auditorium. Yah seperti biasanya, saya berpikir mengikuti
seminar hanya formalitas untuk mendapat sertifikat. Tapi tidak untuk
seminar yang satu ini. Seperti diketahui, salah satu persyaratan
untuk mengajukan skripsi adalah sudah mempunyai minimal 5 sertifikat
untuk seminar nasional.
Acara pun dimulai.
Setelah melewati beberapa acara pembukaan, tiba saatnya Ibu Juniarti
memulai seminarnya. Saya sangat suka gaya ibu Juniarti menyampaikan
materi seminar. Buru-buru saya ambil pulpen dan buku. (ini pertama
kalinya saya menyimak seminar dari awal sampai akhir plus mencatat
point-point penting).
Dan inilah kurang
lebihnya materi seminar yang disampaikan Ibu Juniarti
CSR (Corporate Social
Responsibility)
Merupakan alat untuk
mencapai bisnis berkelanjutan / sustainability, yang berkaitan dengan
“Triple Bottom Line” yaitu tanggung jawab perusahaan berpijak
pada 3P (People, Planet, Profit).
Selain mengejar
keuntungan (profit), perusahaan harus memperhatikan factor “people”.
Seperti pada kasus Enron yang menggambarkan perusahaan harcur karena
factor people yang tidak baik. Selain itu, perusahaan harus
berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet).
Masalah yang dihadapi
saat ini adalah :
- Ozone Depletion : Penipisan lapisan ozon
- Global Warming : Pemanasan global
- Species Extinction : Species langka
- Habitat Destruction : Tempat tinggal makhluk hidup rusak
- Soil Erosion : Tanah subur (soil) yang habis
- Resource Scarcity : Sumber daya alam terbatas
- Air, Water, Land, and Noice Pollution : Polusi udara, air, tanah, dan suara yang semakin meningkat
- Population : Populasi yang semakin meningkat
- Poverty : Kemiskinan terjadi dimana-mana
Main problem yang
dihadapi adalah “population” dimana factor manusia yang menjadi
peranan penting dalam mengendalikan masalah-masalah yang lain. Jika
manusia yang semakin meningkat disesuaikan dengan kualitas dan etika
dari manusia, bukan tidak mungkin masalah-masalah yang lain akan
diminamalisir.
Pressures for
Environmental Change in Business :
- Supplier Responsibility
Dimana
supplier (pemasok) dapat mempengaruhi keadaan bisnis.
Contoh kasus yaitu Sinar
Mas yang melakukan illegal logging.
Greenpeace
internasional telah mengungkapkan bahwa KFC memasok kertas untuk
packaging dari supplier Sinar Mas yang dinyatakan telah melakukan
pembabatan sistematis hutan alam.
- Eco-Labelling / Eco Logo
Kesadaran
perusahaan terhadap lingkungan dengan logo reduce (mengupayakan agar
limbah yang dihasilkan sesedikit mungkin) ataupun logo recycle (sisa
limbah diproses dan diolah untuk dimanfaatkan).
Contoh
kasus :
- Toilet TOTO yang mendesain tombol penyiram air dengan 2 kategori. Tombol yang besar digunakan untuk menyiram saat buang air besar dan tombol yang kecil untuk buang air kecil. Desain tersebut sengaja sedemikian rupa agar tekanan air sesuai sehingga ramah lingkungan.
- Waste Disposal
- Returnable Containers
- Recycling
- Environmental Disclosure
- Energy Efficiency
- EMS (Environmental Management System)
- Green Consumerism
- Green Packaging
- Public Pressure
- Environmental Audit
- Social Audit
Contoh – contoh kegiatan
CSR seperti kegiatan menanam pohon, pemberian beasiswa, pemberian
pelatihan skill kepada masyarakat, dan program social lainnya. Tetapi
yang menjadi garis besar yaitu : “Doing good is good, but not
enough for business”.
Jadi melakukan tindakan baik
memang baik, tetapi itu saja tidak cukup untuk sebuah bisnis. Seperti
kegiatan menanam pohon tetapi menghasilkan produk yang merusak. Jadi
kita juga harus peduli terhadap lingkungan.
Analoginya seperti ini :
Kita mempunyai pohon mangga
yang berbatasan dengan area tetangga. Kalau berbuah, sebagian
mangganya kita berikan kepada tetangga tersebut. Padahal tanpa
disadari, sang tetangga juga menerima dampak dari daun-daun yang
berjatuhan dan bertanggung jawab membersihkannya karena sampah daun
tersebut berada di areanya.
Contoh kasus lain yaitu :
- Nestle sebagai produsen makanan dan minuman terbesar di dunia dengan produk penjualan kurang lebih 1M per hari, didemo oleh Greenpeace karena Nestle menunjuk Sinar Mas sebagai supplier bahan baku. Akhirnya, Greenpeace membuat kampanye dengan tema orang utan yang diunggah ke Youtube. Ratusan ribu surat masuk ke Nestle yang meminta untuk memutuskan kontrak dan menghentikan pembelian dari Sinar Mas. Karena desakan dan penjualan yang turun, akhirnya Nestle memutuskan kontrak dengan Sinar Mas.
- Astra menyelenggarkan program menanam pohon tetapi di sisi lain produknya berdampak pada polusi dan kemacetan.
- Faber Castell melakukan riset kurang lebih 5 tahun tentang anak-anak yang sering kehilangan tutup pen. Kemudian mereka menciptakan produk “Connecton Pen” dengan keunggulan :
- Tutup menyambung pada pen
- Tidak ada zat berbahaya
- Tutup ada ventilasi sehingga jika tertelan tidak terlalu berbahaya karena masih bias bernapas
- Tidak meninggalkan noda.
Pandangan CSR harus
diperhatikan pada implementasi dengan meminimalisasi dampak negative
seperti yang dilakukan Faber Castell
Accountant
- What do they do?
- What do they produce?
- Should they be aware of social issues?
- Should they be aware of environmental issue?
Seorang akuntan harus bisa
menjelaskan Why and How.
New Challenges
- Environmental accounting
- Social accounting
- Carbon accounting
- Waste accounting
- Water accounting
- Material flow cost of accounting
- Environmental & social audit
- Green accounting.
Seperti itulah materi seminar Accountans’ Role in
Corporate Sustainability through Sustainability Reporting hari ini . Beliau menyampaikan
dengan sangat mengesankan. Semoga bisa mendapatkan ilmu lagi dari
beliau di lain waktu.
Best Regards,
Kharin
1 Comments
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete